Berita

Sosialisasi RPJMD Kota Pasuruan Tahun 2021-2026

Dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kota Pasuruan diselenggarakan pada hari Senin tanggal 29 November sampai dengan 2 Desember 2021 di Hotel Haris Kota Surabaya. Penyelenggaraan Sosialisasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pasuruan Tahun 2021-2026 diikuti Seluruh Struktural Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Pasuruan.

berikut beberapa poin yang disampaikan bapak Walikota Pasuruan Drs. H. Saifullah Yusuf: Poin penting yang perlu kita perhatikan pertama ialah kondisi kinerja Pemerintah Kota Pasuruan eksisting dengan memperhatikan gambaran kinerja penyelenggaraan pembangunan Kota Pasuruan pada RPJMD Tahun 2021-2026.

Hal tersebut dapat kita perlajari berkaitan dengan permasalahan pembangunan dalam penyelenggaraan urusan masalalu, yang dapat kita jadikan modal dalam menyelenggarakan pembangunan RPJMD Kota Pasuruan Tahun 2021-2026.

Sehingga Pemerintah Kota Pasuruan memiliki gambaran kongkrit persoalan apa saja yang harus dihadapi sehingga dapat meminimalisir hambatan dan mengoptimalkan kekuatan apa yang dimiliki dalam penyelenggaraan mandat kepemimpinan Pemerintah Kota Pasuruan Periode Tahun 2021-2026.

Terdapat beberapa hal penting yang dapat kita soroti dari kondisi pembangunan Kota Pasuruan saat ini

Pertumbuhan Ekonomi Kota Pasuruan Pada Tahun 2020 akibat dampak Covid-19 terkontraksi -4,33% menempatkan Kota Pasuruan dengan pertumbuhan ekonomi terendah ke 6 dari seluruh Kabupaten Kota di Provinsi Jawa Timur.
Pada tahun 2020 jumlah masyarakat miskin Kota Pasuruan bertambah 480 jiwa, dengan persentase mencapai 6,6% dari total jumlah penduduk Kota Pasuruan. Meskipun demikian persentase tersebut menempatkan Kota Pasuruan kedalam Kabupaten / Kota di Provinsi Jawa Timur dengan persentase penduduk miskin terendah ke 6.
Pengangguran Kota Pasuruan mengalami peningkatan pada tahun 2020 sebesar 1,27 persen mencapai 6,33% pada tahun 2020.
Sedangkan dalam kinerja Indeks Pembangunan Manusia, Kota Pasuruan mencapai 75,26 pada tahun 2020, yang mana capaian tersebut berada diatas rata-rata Provinsi Jawa Timur.
Kondisi keuangan daerah Kota Pasuruan masa lampau menunjukan bahwa Pemerintah Kota Pasuruan dalam periode pembangunan kedepan memiliki tantangan menyelesaikan persoalan ditengah keterbatasan kapasitan belanja daerah. Hal terpenting yang perlu kita sadari ialah Kota Pasuruan masih sangat tergantung dengan dana transfer dari pemerintah pusat. Bila melihat pada struktur Pendapatan Daerah Kota Pasuruan pada tahun 2016 hingga 2020 masih didominasi oleh Dana Perimbangan yang memberikan kontribusi pendapatan lebih dari 50% yaitu dengan rata-rata sebesar 69,06%. Dengan kata lain, lebih dari setengah pendapatan Kota Pasuruan masih berasal dari Dana Perimbangan. Sisanya sebesar 17,91% berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan 13,02% disumbang oleh Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah. Besarnya proporsi Dana Perimbangan pada Pendapatan Daerah paling banyak berasal dari komponen Dana Alokasi Umum (DAU). Rata-rata proporsi DAU dalam rentan waktu tahun 2016 hingga 2020 menunjukan angka sebesar 50,24%. Artinya rata-rata dalam 5 tahun terakhir hampir atau setengah dari Pendapatan Daerah Kota Pasuruan masih bersumber dari DAU. Hal tersebut mengindikasikan bahwa dalam hal kemandirian keuangan, Pemerintah Kota Pasuruan masih sangat mengandalkan sumber keuangan dari pemerintah pusat sebagai pendapatan terbesar untuk membiayai kebutuhan daerah.

Terkait proyeksi pendapatan dan belanja kedepan Rata-rata pertumbuhan proyeksi Pendapatan Daerah pada tahun 2022-2026 sebesar -1,27%, sedangkan untuk rata-rata pertumbuhan proyeksi Belanja Daerah sebesar -1,82%

Visi pembangunan kota pasuruan tahun 2021-2026 adalah “Pasuruan Kota Madinah” MAJU EKONOMINYA, INDAH KOTANYA, HARMONIS WARGANYA, Untuk mengoperasionalisasikan Visi dan Misi Kota Pasuruan Tahun 2021-2026, empat Misi Kota Pasuruan dioperasionalkan 5 tujuan dengan 6 IKU diantaranya ialah Gini Rasio dan Pertumbuhan Ekonomi yang merupakan tolok ukur keberhasilan Misi I, Indeks Kualitas Layanan Infrastruktur sebagai tolok ukur keberhasilan Misi II, Indeks Pembangunan Manusia dan Indeks Kesalahean Sosial sebagai representasi keberhasilan Misi III, dan Indeks Reformasi Birokrasi yang merupakan tolok ukur keberhasilan Misi IV.

Pada periode pembangunan Kota Pasuruan Tahun 2021-2026 tolok ukur keberhasilan dan kegagalan pembangunan saya ialah 6 IKU yang telah dijabarkan diatas beserta dengan target yang ditetapkan. Untuk itu saya mengajak bersama-sama untuk mengawal hingga kita secara bersama-sama dapat mencapai Pasuruan Kota Madinah pada tahun 2026.

saya ingin mengajak pada semua saja, mari saling bergandeng tangan dengan semangat gotong royong untuk mewujudkan Kota Pasuruan sebagai Kota Madinah.

Pasuruan yang Maju Ekonominya, Indah Kotanya, dan Harmonis Warganya budaknya slogan belaka, ini adalah Visi nyata dan Cita Mulia. Pelan-pelan namun pasti, sedikit demi sedikit hasilnya ada, dukungan kita banyak, jejaring kita luas. Oleh karena itu saya meyakini, cita mulia kita akan terwujud dengan kebersamaan ini.